Sertifikasi Profesional Bidang Keuangan

Oleh: Harry Andrian Simbolon, SE., M.Ak., QIA

Sertifikasi profesional adalah suatu bentuk pengakuan atas keprofesionalan seseorang  akan bidang yang digelutinya. Dalam pasar tenaga kerja sertifikat profesional yang dimiliki sesorang menjadi daya jual orang tersebut, sertifikat tersebutlah yang membedakan tingkat kualitas dan keahlian seorang tenaga kerja dibanding dengan tenaga kerja lainnya. Misalkan saja seorang yang memiliki sertifikasi internal auditor tentu akan lebih dipercaya oleh manajemen perusahaan untuk dipekerjakan meng-audit perusahaan dibanding orang lain yang tidak memilikinya.

Ada banyak jenis sertifikat profesional yang sekarang tersedia di lembaga-lemabga penyedia, baik itu yang bersifat lokal maupun internasional. Jika sifatnya lokal, tentu ia hanya dipercaya pada tingkat lokal saja, jika sertifikatnya dikeluarkan lembaga internasional, maka dimanapaun ia berada di seluruh dunia sertifikat itu akan berlaku dan diakui.

Biasanya setiap sertifikat yang dikeluarkan oleh suatu lembaga disertai juga gelar profesional yang dapat disandang di belakang nama pemegang sertifikat tersebut. Misalnya bila seorang memiliki sertifikat Certified Public Accountant (CPA), maka orang tersebut berhak menyandangkan gelar CPA di belakang namanya.

Dalam paparan singkat ini, saya mencoba menyajikan beberapa sertifikasi yang umumnya dikelan luas dalam dunia profesional khususnya di bidang yang terkait dengan keuangan.

Certified Public Accountant (CPA)

Nama sertifikasi ini hampir sama dengan  yang digunakan hampir di semua Negara. Indonesia baru saja menggunkan istilah ini, sebelunya masih menggunakan sebutan Besertifikat Akuntan Publik (BAP). Lembaga yang mengeluarkan sertifikat ini adalah Institute Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Untuk dapat memiliki sertifikat ini, seorang harus lulus Ujian Sertifikasi Akuntan Publik (USAP). Untuk dapat mengukuti ujian tersebut seorang haruslah memilki gelar akuntan. Penyandang gelar sertifikasi ini dapat membuka Kantor Akuntan Publik sendiri setelah memenuhi syarat yang ditentukan, termasuk syarat jam mengaudit. Di beberapa Negara seperti Amerika, Australia, dan Negara lainnya, gelar ini juga dikeluarkan oleh asosiasi akuntan di negaranya masing-masing. Berbeda dengan gelar lainnya yang akan saya jelaskan berikutnya, CPA biasanya hanya berlaku di suatu Negara saja karena mengacu pada undang-undang di negaranya masing-masing.

Certified Internal Auditors (CIA)

Dalam lingkungan profesi Internal Auditor, gelar CIA masih menjadi primadona, selain gelar CIA memang juga ada gelar lokal yang terkenal di Indonesia seperti Qualified Internal Auditor (QIA) yang diselenggarakan oleh YPIA, Professional Internal Auditor (PIA) yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Akuntansi STAN, dll. Sertifikat CIA dikeluarkan oleh The Institute of Internal Auditor (IIA) yang berpusat di Florida USA. IIA adalah lembaga profesi yang cukup solid karena memilki keanggotaan di seluruh dunia, cabang (Chapter) yang tersebar dan terstruktur vertikal di seluruh dunia dan sertifikasi yang dikeluarkannya berlaku di seluruh dunia. Untuk dapat memiliki sertifikat tersebut seseorang harus mengukuti 4 level tes yang dilakukan secara online, bahkan sudah disediakan tes dalam Bahasa Indonesia. Di Indonesia ada 3 lembaga yang sering melakukan review (persiapan) terhadap ujian CIA ini, yaitu Pusat Pengambangan Akuntansi UI, Yayasan Pendidikan Internal Auditor dan Binus Business School. Khusus bagi pemegang sertifikat QIA, karena telah diakui credit eligibilitynya oleh IIA, diberikan diskon lulus level 4. Selain CIA, IIA juga mengeluarkan sertifikat lainnya yaitu Certified Control Self Assessment (CCSA) dan Certified Government Audit Professional (CGAP).

Certified Management Accountants (CMA)

Bagi Akuntan Manajemen, sertifikat ini sangat dikenal luas karena capabilitynya yang memiliki pemahaman menyeluruh terhadap akuntansi manajemen perusahaan. Gelar CMA yang banyak dimiliki profesional akuntan manajemen di Indonesia adalah CMA yang dikeluarkan oleh The Institute for Certified Management Accountants (ICMA) Australia chapter. Untuk dapat memiliki sertifikat ini seorang haruslah mengukuti pendidikan yang diakhiri dengan ujian. Di Indonesia ICMA menggandeng IPMI Business School sebagai mitranya melakukan pendidikan dan tes.

Chartered Management Accountants (CMA)

Sertifikat ini dikeluarkan oleh Chartered Institute of Management Accountants (CIMA) yang berbasis di Inggris. Dalam lingkungan profesi akuntan manajemen internasional gelar CMA yang dikeluarkan oleh CIMA besaing ketat dengan gelar CMA yang dikeluarkan oleh ICMA. Di Indonesia CMA yang dimiliki oleh para professional akuntan manajmen masih didominasi oleh CMA yang dikeluarkan oleh ICMA karena latar belakang geografis Indonesia yang lebih dekat dengan Australia dari pada Inggris. Untuk dapat memiliki sertifikat ini seseorang harus mengikuti pendidikan yang juga diakhiri oleh tes. Di Indonesia partner CIMA dalam melakukan pendidikan dan test adalah Iverson School of Business.

Certified Professional Management Accountants (CPMA)

Sertifikat ini hampir sama dengan CMA yang dekeluarkan oleh CIMA dan ICMA di atas, hanya saja CPMA bersifat lokal karena dikeluarkan oleh Institut Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). Dalam setahun IAMI mengadakan dua kali tes yaitu pada bulan April dan Nopember.

Certified Information System Auditor (CISA)

Sertifikat CISA menjadi sertifikat yang sangat bergengsi dalam lingkungan IT Audit. Tuntutan quality assurance atas produk dan jasa yang dihasilkan dari teknologi IT sangat besar, oleh karena itu dibutuhkan professional handal yang dapat memberikan keyakinan bahwa information system suatu organisasi sudah memadai. CISA pada awalnya dikeluarkan oleh Information Systems Audit and Control Association (ISACA), namun sekarang nama itu berganti menjadi singkaannya saja yaitu ISACA. Bagi warga Indonesia yang hendak mengambil sertifikat ini tidak perlu repot pergi ke Amerika dimana ISACA berpusat, sama seperti CIA, PPAK UI dan YPIA juga memfasilitasi pelaksanaan review dan ujian. Selain CISA, certifikat lain yang dikeluarkan oleh ISACA adalah Certified Information Security Manager (CISM), Certified in the Governance of Enterprise IT (CGEIT), dan Certified in Risk and Information Systems Control (CRISC).

Chartered Financial Analyst (CFA)

CFA adalah sertifikat professional yang sangat bergengsi dalam lingkungan analis keuangan dan investasi. Sertifikat ini dikeluarkan oleh CFA Institute. Untuk bisa memeiliki sertifikat CFA , seorang harus lulus 3 level ujian (6 jam per level) dan memiliki pengalaman minimum empat tahun dalam pengambilan keputusan keuangan dan investasi. Di Indonesia Binus Business School adalah lembaga yang melakukan persiapan untuk ujian tersebut.

Certified Financial Planner (CFP)

Makin kompleksnya tuntutan hidup masyarakat sehingga diperlukannya perencanaan keuangan yang baik adalah latar belakang lahirnya CFP ini. Sertifikat ini dikeluarkan oleh Financial Planning Standards Board (FPSB). Seseorang harus lulus empat tahap ujian untuk dapat memiliki sertifikat ini, yaitu mencakup Foundation in Financial Planning, Investment Planning, Risk Management & Insurance Planning dan Retirement, Income Tax and Estate Planning. Sertifikat lain yang dikeluarkan FPSB adalah Registered Financial Planner (RFP).

Financial Risk Manager (FRM)

Banyak masalah keuangan dan operasional yang terjadi belakangan ini disebabkan karena rentannya manajemen risiko perusahaan. Oleh karena itulah, belakangan ini perhatian akan manajemen risiko perusahaan semakin meningkat, termasuk didalamnya pembekalan pemahaman risiko kepada para professional manajemen risiko. Sertifikat Financial Risk Manager (FRM) dikeluarkan oleh Global Association of Risk Professionals (GARP) yang berkantor di New Jersey dan London. Selain FRM sertifikat lain yang dikeluarkan oleh GARP adalah Energy Risk Professional (ERP). Bagi warga Indonesia yang ingin mengikuti program preparatory FRM ini dapat menghubungi Binus Business School.

Certified Fraud Examiners (CFE)

CFE dikeluarkan oleh Association of Certified Fraud Examiners (ACFE). Dengan memiliki sertifikat ini berarti seseorang memiliki pemahaman dan keahlian sebagai professional anti kecurangan. Syarat untuk mengikuti ujian CFE adalah minimum berpendidikan sarjana dan memiliki pengalaman kerja di bidang  terkait (accounting & auditing, criminology & sociology, fraud investigation, loss prevention and law) minimum dua tahun.

Certified Wealth Managers (CWM)

Profesi wealth manager adalah profesi yang sangat dibutuhkan dalam industry perbankan. Para professional perbankan dituntut kompetensinya dalam mengelola kekayaan nasabah yang dipercayakan kepadanya. CWM dikeluarkan oleh Certified Wealth Managers’ Association (CWMA). MM UGM adalah lembaga yang menyediakan preparatory untuk program ini. Program CWM memiliki empat level, setiap lulus masing-masing level akan diberikan sertifikatnya masing-masing. Lulus level 1 (Modul WM01) sebagai “Affiliate Wealth Manager” (Aff.WM), lulus level II (Modul WM01 – WM03) sebagai “Associate Wealth Manager” (AWM), Lulus level III (Modul WM01 – WM06) sebagai “Qualified Wealth Manager” (QWM) dan lulus level IV (Modul WM 01 – WM07) sebagai “Certified Wealth Manager” (CWM).

Diploma in International Financial Reporting (DipIFR)

Sebagai dampak harmonisasi standar akuntansi diseluruh dunia yang mengerucut pada International Financial Reporting Standard (IFRS) dibutuhkan para professional accounting yang memiliki keahlian dibidang IFRS tersebut. Diploma in International Financial Reporting (DipIFR) lahir untuk memenuhi kebutuhan akan professional tersebut. DipIFR dikeluarkan oleh Association of Chartered Certified Accountants (ACCA) yang bermaskas di Glasgow UK. Pemegang sertifikasi ini masih terbilang sedikit di Indonesia, selain karena soal yang diujikan sangat sulit juga disebabkan karena IFRS masih belum familiar di Indonesia. Bagi pra professional yang mau mengikuti ujian DipIFR dapat menghubungi Iverson School of Business yang merupakan mitra ACCA di Indonesia. Selain DipIFR beberapa sertifikat profesi yang dikeluarkan oleh ACCA adalah Chartered Certified Accountant (ACCA), Certified Accounting Technician (CAT), Certified International Auditors (CertIA), Diploma in Financial Management (DipFM), Certified International Financial Reporting (CertIFR) dan lain-lain.

Besertifikat Konsultan Pajak (BAP)

Salah satu persyaratan untuk mendapatkan ijin praktek sebagai konsultan pajak adalah lulus Ujian Sertifikasi Konsultan Pajak (USKP) yang diselenggarakan oleh Ikatan Konsultan Pajak Indonesia (IKPI) sesuai dengan keputusan Menteri keuangan No 485/KMK.03/2003. Bagi profesional yang telah lulus ujian ini berhak mendapatkan gelar BAP. USKAP terdiri dari 3 tahap ujian yang dikatagorikan sebagai USKP A, USKP B dan USKP C. Syarat-syarat untuk dapat mengikuti USKP antara lain adalah berpendidikan sarjana, melampirkan foto copy ijazah sarjana, melunasi biaya-biaya pendaftaran dan biaya ujian. Lebih detail mengenai hal ini dapat ditanyakan kepada IKPI via telepon ataupun akses langsung ke website IKPI di www.ikpi.or.id.

Selain Sertifikat-sertifikat yang saya jelaskan di atas masih banyak lagi sertifikat professional lain di bidang keuangan yang ada di Indonesia yang kebanyakan masih bersifat local diantaranya Sertifikasi Akuntansi Syariah (USAS), Sertifikasi PSAK (SPSAK), dll. Semoga paparan singkat saya ini bisa menjadi pencerahan kepada para profesional di bidang keuangan yang ingin memantapkan pilihan karir profesionalnya.

About akuntansibisnis
Me

53 Responses to Sertifikasi Profesional Bidang Keuangan

  1. andri says:

    Mo tanya nih kalo mau mengikuti ujian sertifikasi ACCA berapa biayanya dan apa persyarataannya?(pendidikan terakhirnya). Dimana saya bisa mendaftarkannya? Terima kasih

  2. Reblogged this on Adjusting Entries Life and commented:
    Sedang proses mencari jati diri mengenai masa depan khususnya bidang perkerjaan atau jenjang pendidikan yang akan ku tempuh, googling, eh ada artikel ini, sangat membantu^^ —> reblog <—

  3. Permadi Buntoro says:

    Untuk sertifikasi lokal bukankah hanya bisa diberikan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan lembaga lain yang mendapat lisensi dari BNSP dimana lembaga tersebut sering disebut sebagai Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) ? Untuk serfikasi lokal lain yang tidak diberikan oleh BNSP atau LSP yang dilisensi BNSP boleh dibilang sertifikasi yang tidak memiliki landasan hukum.

  4. ison says:

    apakah bila ingin menjadi konsultan pajak harus mempunyai bersertifikat Konsultan Pajak.
    bagaimana bila saya mempunya CPA, apakah dengan otomatis saya bisa menjadi konsultan pajak, adakah aturan yang mengatur tentang ini, terimakasih

    • Mas Ison, Peraturan di Indonesia untuk membuka konsultan pajak harus memiliki sertifikasi konsultan pajak. Sedangkan CPA hanya untuk Audit yang lembaga pengeluar sertifikasinya berbeda dengan lembaga yang mengeluarkan sertifikasi konsultan pajak.

      • ison says:

        terimakasih penjelasan nya mas, bisa disimpulkan bahwa antara CPA itu dengan BKP beda dunia ya, berarti untuk menjadi Konsultan Pajak WAJIB mengikuti ujian sertikasi Konsultan pajak, setelah lululs baru mendapatkan sertifikat mas.

  5. fery simarmata says:

    apra, apakah IAMI membuka untuk pendidikan untuk CPMA?

    Harry: iya pra, IAMI memberikan sertifikasi CPMA. coba lihat http://www.iamiglobal.or.id/ untuk info lebih detailnya.

  6. Gerry says:

    Apakah saya bisa mengambil lebih dari 1 sertifikasi??

  7. Oktri says:

    tanya donk..apakah syarat untuk mengikuti ujian ICMA?apakah hanya lulusan Akuntansi yang boleh mengikutinya?karena saya pernah baca bahwa syarat utama mengikuti ujian ICMA adalah seorang lulusan Akuntansi, sedangkan saya lulusan Management.
    Terimakasih

    • Dear Oktri. Tidak ada keharusan peserta sertifikasi ICMA harus lulusan Akuntansi. Justru sekarang akuntan manajemen sudah banyak diisi orang non akuntansi. Syarat mutlaknya cuma pengalaman kerja saja kok.

  8. ines elny says:

    Thanks untuk infonya.
    Pertanyaan: Saya lulusan manajemen perbankan, namun belum punya pengalaman kerja yg berhubungan dengan pengambilan keputusan investasi. Apa bisa ambil CFA?
    Terima kasih

    • Sepengetahuan saya untuk mengambil CFA haruslah sudah memiliki pengalaman kerja, dan lulus beberapa module ujian. Sebagaimana dinyatakan di web CFA: To earn the CFA charter you must have four years of qualifying investment work experience; you must become a member of CFA Institute (the global association of investment professionals that administers the CFA charter), pledging to adhere to the CFA Institute Code of Ethics and Standards of Professional Conduct on an annual basis; you must apply for membership to a local CFA member society; and you must complete the CFA Program.

  9. Terlalu banyak sertifikasi, akibat negara kita yang berkiblat ke Amerika/Inggris karena dasar hidup disana individu profesional dan spesialisasi. Kalau di Malaysia dan Singapore pemerintah ikut juga ikut campur dala profesi dan bertanggung jawab,yaitu sekian persen pekerjaan pemerintah dengan menyertakan Akuntan Publik, seperti kantor pajak, beacukai.

  10. mulia says:

    kira2 bagusan FRM atau CFP ya ? Dan yg bs bantu naikin karir yg mana ? mohon masukannya dong. skrg msh bkutat di perush finance. thanks

    • Kedua sertifikasi ini jelas berbeda. FRM adalah tentang risiko, lebih banyak berbicara risiko corporate, sedangkan CFP adalah sertifikasi tentang perencanaan keuangan. FRM banyak diambil oleh para profesional dibidang perbankan, karena risiko memang paling diperhatikan disini, sedangkan CFP banyak diambil oleh orang probadi untuk menjadi konsultan perencana keuangan. Dalam masalah Karir, saya kira tidak mutlak juga. tergantung dimana kita sekarang sedang bekerja dan sertifikasi itu terkait dengan pekerjaan kita. Kalau boleh tahu mas/mbak Mulia bekerja dimana skrg?

  11. surya says:

    saya rencana mau mengambil sertifikasi CIA. bole bagi info mengenai rincian biaya dari awal hingga akhir serta berapa lama waktu yang dibutuhkan. serta berapa biaya pelatihan di bbrp lokasi di jakarta sebelum mengikuti ujian tersebut. terima kasih sebelumnya atas info yang diberikan.

  12. maria putri says:

    Trima kasih atas infonya.
    Mau tanya klu mau kerja sebagai perencana sistem maksudnya yang bikin program kayak sia(sisten informasi akuntansi) hrus ambil apa?.

    Klu brevet a sma b itu ujian apa ya.

    Trima kasih

  13. 9117777 says:

    boleh minta sarannya?saya punya pengalaman bekerja sbgai staf akunting selama 1 th dan auditor di salah satu KAP afiliasi yg lumayan besar,minat saya adalah ahli dalam lap keuangan. klo sertifikasi yg paling ekonomis untuk saya kira2 apa yaa…ada sedikit minat untuk mengambil AK krn skrg udah ada gelar CA…tp saya agak sedikit khawatir apresiasi CA blm ada di indonesia…thx u

    • Kalau Anda mau konsisten berkarir dalam bidang akuntansi di Perusahaan. Beberapa pilihan sertifikat yang sesuai antara lain:

      Ak: Ambil PPAk dulu selama kurang lebih 1 tahun
      CA: Setelah bergelar Ak dan punya pengalaman kerja mumpuni ajukan ke IAI untuk mendapat sertifikasi ini.
      CPASK: Disediakan oleh IAI untuk lebih menguasai PSAK
      SAS: jika anda bekerja di bisnis syariah, cocok mengambil sertifikasi ini.
      DipIFR: sertifikasi internasional khusus mengenai International Financial Reporting. sekarang juga sudah ada di Indonesia.
      ACCA: sertifikasi akuntansi dari Inggris, juga sudah bisa diambil di Indonesia

      Semoga bisa membantu.

  14. phoenix says:

    Tanya dong, demand thdp cma n cpma gmn ya? Adakah yg punya soal2 latihan ujian cma r cpma ini

    • Dear Phoenix, maaf terlambat respon.
      Saay perhatikan saat ini kebutuhan CMA n CPMA lebih kepada pengembangan diri profesional secara individual (beberapa juga ada yang di endorse oleh perusahaan masing2) untuk menghadapi kompleksitas bisnis yang dihadapainya dari pada new employee hiring by corporate. Paling jika ada gelar seperti ini hanya bersifat nilai lebih bagi calon pencari kerja. Kita berharap kedepannya agar gelar sertifikasi seperti ini benar-benar bisa dijual di depan dalam melamar kerja. Kalau soal2 CMA saya rasa banyak tersedia di internet, googling saja, sementara soal ujian CPMA saya belum pernah saya lihat, saran saya coba ikut pelatihannya saja, untuk persiapan sebelum menghadapi ujian.

  15. Yance says:

    Saya bekerja di bagian akuntansi sudah hampir 11 tahun. sekarang sedang berpikir untuk mengambil kursus brevet A & B. tapi ada teman yang menyarankan untuk ambil pelatihan Basic Financial Planner. Mgkn bisa kasih masukan – mana yang seharusnya saya ambil?

    • Dear Yance,
      Tergantung kebutuhannya mas Yance, mengambil sertifikasi/brevet ini untuk keperluan pekerjaan saat ini, meningkatkan value individu, atau berpikir new karir masa depan? semua sertifikasi punya keunggulannya masing2. Jadi coba pikirkan kembali apa tujuan kita mengambil sertifikasi tersebut.

  16. aline says:

    Informasi yg bagus sekali.
    Saya tertarik dengan financial risk management (frm). Yg mau saya tanyakan dimana saya bisa mendapatkan test certification frm ini? Apakah sudah ada di indonesia? Atau harus test di pusatnya seperti new jersey atau london?

    Terima kasih.

  17. klo basicnya manajemen ekonomi bisa nda ikut tes Certified Management Accountants (CMA)???

  18. vin says:

    lulusan accounting australia bisa kerja di indo ga ya?
    apa license nya bakal sama?
    makasi

  19. Muhammad Aidil says:

    Permisi, mau berbagi info mengenai profesi akuntan di Indonesia. Sekarang IAPI, IAI, dan kementerian keuangan sedang merencanakan tentang jalur profesi akuntan yang terdiri dari 6. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di sini

    http://akuntanonline.com/showdetail.php?mod=art&id=523&t=Masa%20Depan%20PPAK%20Diperkirakan%20Suram&kat=Auditing

    Terima Kasih

  20. jopi says:

    mau tanya nih, kalau blm ada pndidikan di bidang ekonomi…
    hanya dengan kursus…
    bisa mengikuti sertifikasi seperti ini?

    • Ada beberapa sertifikasi yang tidak mensyaratkan background pendidikan S1 harus akuntansi, beberapa diantaranya adalah CFA, CFE, CIA, CRM, dll. Silahkan refer ke masing-masing lembaga penerbit.

  21. Pingback: Badan Sertifikasi Manajemen Risiko CD-DVD MATERI PRESENTASI | CD-DVD MATERI PRESENTASI

  22. bill says:

    pak, tulisannya sangat bagus, apa boleh saya publish di majalah kampus saya di FEUI?

  23. Erlina says:

    Halo,mau nanya ttg cfp. Apakah persyaratan gelar cfp harus punya experience di bidang keuangan min 3 thn? Saya business owner, apakah bole mengambil sertifikasi cfp?tanpa pengalaman kerja ke perusahaan yg dibdg keuangan. Terima kasih

  24. mas kalau dipifrs dilaksanakan pelatihan dmn? selain jakarta.
    karena say di bandung.

  25. rizki meuthia says:

    mas mohon info donk, kalau di austrai harus ke lembaga apa ya untuk mendapatkan CPA atau CIA tersebut???

  26. rizki meuthia says:

    mas mohon info donk, kalau di negara australia CPA dan CIA itu bisa di dapat di lembaga apa? atau di intitute apa?

  27. Etika Sari says:

    Tulisan Bapak sangat informatif sekali pak.
    Saya mahasiswi lulusan S1 Akuntansi (fresh graduate). Saat ini saya telah bekerja di salah satu perusahaan startup Business Management Consultant Singapore sebagai Operation Executive.
    Saya ingin mendalami profesi akuntan karena background pendidikan saya pun akuntansi.
    Saya ingin tanya, menurut Bapak sebagai fresh graduate untuk lebih mendalami profesi akuntansi dan untuk menjadi bekal pd pencapaian karir saya di masa depan sertifikasi apa saja yang perlu saya ambil saat ini dengan background saya seorang fresh graduate dan mempunyai pengalaman kerja dibawah 1tahun?
    Terima kasih.

    Best Regards,

  28. Robin says:

    Selamat siang,
    Mau tanya apa kelebihan mendapatkan gelar CMA? Karena saya berkeinginan mengambil CMA yang dikeluarkan dari Australia. Apakah dengan memperoleh CMA, kita bisa membuka kantor jasa manajemen/biaya? Apakah demand atas jasa CMA tinggi di Indonesia?
    Thank you atas masukannya.

  29. Fariza Bahari says:

    Kak mau tanya sertifikat akuntansi apa yang bisa diambil oleh fresh graduate yang belum ada pengalaman kerja?

  30. Salam
    Saya adalah seorang dosen manajemen keuangan, manajemen risiko, manajemen investasi dan portfolio, dan study kelaykan bisnis. Saya berkeinginan untuk mendapatkan certifikat untuk membuktikan kompetensi saya bahwa saya memang memiliki kompetensi tentang materi yang saya ajarkan. Masalahnya, saya tidak memiliki waktu untuk mengikuti proses pembelajaran sit in di kelas. Apakah bisa saya belajar secara online dan setelah itu saya mengikuti ujian sertifikasinya?
    Mohon informasi tentang biaya dan certfifikasi apa saja yang bisa saya ambil berkaitan dengan mata kuliah yang saya ampu tersebut.
    Terimakasih

Leave a reply to Musriyani Syarif Cancel reply