Menggungat Validitas Hasil Valuasi Bisnis

Oleh: Harry Andrian Simbolon, SE., M.Ak., M.H., Ak., QIA., CA., CPA., CMA., CIBA., ASEAN CPA

Winter is coming. Subjudul dari serial film Game of Thrones itu sangat layak menggambarkan kondisi ekosistem digital dunia saat ini. Bahkan saya menyebutnya bukan lagi winter tetapi frozen. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan startup digital yang bertumbangan bahkan perusahaan teknologi yang sudah cukup mapan sekalipun, seperti facebook, google dan microsoft, yang melakukan pengurangan karyawannya dalam jumlah besar. Kondisi ini semakin memperjelas ada sesuatu yang tidak beres dalam iklim digital saat ini. Read more of this post

Advertisement

Leverage: Hutang Itu Bagus, Asal …

Oleh: Harry A. Simbolon., SE., MAk., QIA., Ak., CA., CPA., CMA., CIBA., ASEAN CPA

Leverage jika ditranslasikan langsung ke dalam Bahasa Indonesia artinya adalah pengungkitan. Seperti permainan jungkat-jungkit yang biasanya ada di taman bermain anak, jika ujung yang satu diungkit maka ujung yang lainnya akan naik ke atas. Dalam konteks bahasan kita ini ujung yang satu adalah hutang, jika kita berhutang untuk mendanai suatu proyek atau membeli aset maka ujung yang lainnya yang adalah keuntungan akan semakin meningkat. Loh, kok bisa? Yuk kita ikuti ulasannya! Read more of this post

Harga Mahal dan Hutang Besar Dibalik Pembelian Freeport?

Oleh: Harry A. Simbolon,. SE., MAk., QIA., Ak., CA., CPA., CMA., CIBA., ASEAN CPA

Akuisisi saham Freeport Indonesia (“FI”) meskipun telah lama terjadi dan telah dibayar lunas masih saja menjadi cerita seru oleh banyak kalangan, mulai dari para politisi hingga rakyat biasa di warung-warung kopi. Yang terbaru adalah pengusiran CEO Inalum di DPR kemarin. Menjadi menarik karena sekelumit sejarah Indonesia yang melekat pada FI ini. Namun saya tidak membahas hal itu, dalam tulisan singkat ini saya kusus mengulas kewajaran nilai pembelian FI tersebut dari sudut pandang ilmu keuangan dan menjawab pertanyaan mengapa harus hutang.

Read more of this post

Finance Business Partner

pptFBPOleh: Harry Andrian Simbolon, SE, MAk, QIA, AK, CA, CPA, CMA, CIBA, ACPA

Perubahan signifikan yang terjadi dalam dunia bisnis di era digital saat ini mau tidak mau harus direspon oleh dunia keuangan. Dampak nyatanya adalah banyak otomasi di beberapa fungsi keuangan yang dapat mereduksi peran mereka dalam perusahaan. Di lain sisi fungsi komersial membutuhkan pengetahuan keuangan untuk bisa menyesuaikan kebutuhan operasional dengan standar keuangan terutama dalam menentukan harga dan merancang struktur biaya yang tepat. Simbiosis mutualisme inilah yang menyebabkan terbangunnya kebutuhan akan fungsi finance business partner (FBP). Read more of this post

Merger dan Akuisisi Serta Segala Aspeknya

MnAOleh: Harry Andrian Simbolon, SE, MAk, QIA, Ak, CA, CPA, CMA, CIBA

Sekarang ini Merger and Acquisition (M&A) menjadi cara hidup normal dalam dunia bisnis. Didorong oleh lingkungan global yang semakin kompetitif, merger terkadang menjadi satu-satunya cara untuk bertahan dalam jangka panjang. Di lain sisi, banyak pengusaha tidak lagi membangun perusahaan untuk jangka panjang; mereka membangun perusahaan untuk jangka pendek, dengan harapan bisa menjual perusahaan untuk keuntungan besar suatu saat nanti.

M&A adalah proses yang sangat kompleks. Keberhasilan M&A membutuhkan banyak pengetahuan dan keterampilan, melibatkan banyak disiplin ilmu dan banyak profesi. Untuk memastikan keberhasilan M&A, dibutuhkan pertimbangan banyak faktor – akuntansi, keuangan, penilaian, pemasaran, rantai nilai, legal, budaya perusahaan, dll. Semuanya itu akan dipaparkan secara komprehensif dalam tulisan ini.  Tulisan ini secara garis besar disajikan dalam tiga bagian – konsep dasar, legal dan due diligence. Sementara aspek akuntansinya akan saya jelaskan tersendiri kemudian. Read more of this post

Financial Planning and Analysis dan Tantangan Akuntan Perusahaan

evolution-of-finance-k12352-01Oleh: Harry Andrian Simbolon., SE., MAk., QIA., Ak., CA., CPA., CMA., CIBA

Banyak perubahan yang telah terjadi dalam profesi akuntan di Indonesia dalam satu dekade terakhir ini, terlebih bagi akuntan perusahaan yang rutin menghasilkan laporan keuangan setiap bulannya. Dampak terbesar yang dirasakan bukanlah karena perubahan standar akuntansi yang mengikuti standar internasional, tetapi justru digitalisasi yang tidak dapat dihindarkan lagi. Setidaknya ada dua tantangan besar yang dihadapi akuntan perusahaan saat ini: pertama, kesiapan menghadapi digitalisasi fungsi keuangan tersebut; dan kedua, disiplin ilmu lain yang semakin mendominasi. Read more of this post

Menjadi Pemain Global Membutuhkan Global Mindset

Suatu Permenungan bagi Pencari Kerja dan Pekerja di Bidang Akuntansi dan Bisnis

Oleh: Harry Andrian Simbolon., SE., MAk., QIA., Ak., CA., CPA., CMA

Saat ini departemen saya kedatangan mahasiswa magang dari Singapore Institute of Management dual degree dengan Royal Melbourne Institute of Technology Australia. Beberapa waktu yang lalu kami juga menerima mahasiswa magang dari Southampton University United Kingdom. Ditambah lagi dengan penerimaan karyawan baru dua bulan lalu, dari 12 calon karyawan yang diwawancarai ada 5 diantaranya yang merupakan lulusan luar negeri. Serangkaian peristiwa ini membuktikan bahwa telah terjadi pergeseran minat mahasiswa dan pencari kerja di Perusahaan kami seiring dengan semakin meningkatnya value Perusahaan di mata masyarakat.

Read more of this post

Tantangan Dan Masa Depan Industri Telekomunikasi Dari Perspektif Keuangan

telco1Oleh: Harry Andrian Simbolon, SE, MAk, QIA, Ak, CA, CPA

Sebelum ini perusahaan telekomunikasi (“telco”) di seluruh dunia menikmati pertumbuhan yang terus berkelanjutan, tidak hanya dari sisi pendapatan tetapi biaya inkrementalnya juga. Yang terjadi saat ini adalah ketika pertumbuhan kenyataannya tidak sesuai dengan yang diharapkan lagi, namun biaya inkremental tersebut terus membayangi dan susah ditekan, inilah yang menjadi pemicu suramnya rapor telco hampir di seluruh dunia.

Industri telekomunikasi sedang dan akan mengalami perubahan drastis. Kenyataannya hanya digital telco yang akan bertahan. Banyak telco tetap bermain dalam jasa telekomunikasi dasarnya (suara dan SMS), namun banyak juga dari mereka yang memilih beradaptasi mengikuti kebutuhan pasar. Saat ini telco menghadapi tantangan besar dari over the top (OTT) seperti google, facebook, dll. Mereka hanya sedikit mengeluarkan biaya infrastruktur namun memberikan customer experience yang lebih baik sehingga meraup keuntungan jauh lebih besar dari pada telco. Disamping itu, telco juga mengalami tekanan yang luar biasa dari regulator di masing-masing Negara, tidak hanya perizinan dan aturan operasional namun juga pengaturan harga retail. Demikian juga dengan perkembangan digital yang sedang membumi sekarang, ternyata hanya sedikit saja yang bisa dinikmati telco. Sehingga jika telco tetap melakukan bisnis seperti biasanya saja (business as usual), maka tidak lama lagi mereka akan “tumbang” juga. Read more of this post