Hubungan Value Relevance Dengan Beban Iklan Dan Promosi (Studi Pada Perusahaan Sektor Telekomunikasi)
June 15, 2010 Leave a comment
ABSTRAK
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan variabel nilai buku, nilai laba dan arus kas untuk menggambarkan value relevance perusahaan sektor telekomunikasi di Indonesia dan mengidentifikasi hubungan value relevance dengan beban iklan dan promosi.
Perusahaan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Disebabkan karena jumlah populasi yang ada hanya berjumlah lima perusahaan, maka dilakukan sampling jenuh, yaitu semua populasi tersebut dijadikan sampel dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini terdapat dua model yang dianalisa. Model pertama adalah model untuk melihat value relevance. Sedangkan model kedua adalah model untuk melihat kaitan value relevance dengan beban iklan dan promosi. Untuk mengidentifikasi value relevance (nilai buku, nilai laba dan arus kas) yang berkorelasi dengan harga saham digunakan uji korelasi dan regresi linier sederhana sesuai dengan Price level regression model yang dikembangkan oleh Ohlson (1995). Kekuatan hubungan diukur dari nilai koefisien korelasi (r) dan besarnya kontribusi masing-masing variabel diukur dari nilai koefisien determinan (R2) dengan ketentuan variabel yang mempunyai nilai adjusted R2 dianggap memiliki value relevance yang lebih besar. Untuk melihat hubungan value relevance dengan beban iklan dan promosi digunakan uji statistik korelasi dan regresi linier sederhana antara variabel yang memiliki nilai yang paling relevance berdasarkan model pertama dengan beban iklan dan promosi.
Hasil pengujian model pertama menunjukkan bahwa variabel yang memiliki nilai adjusted R2 terbesar adalah variabel nilai buku yaitu sebesar 0.882 sehingga variabel nilai buku untuk model selanjutnya dijadikan sebagai variabel value relevance. Hasil pengujian model kedua menunjukkan hubungan negatif antara value relevance (nilai buku) dengan beban iklan dan promosi. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa semakin tinggi beban iklan dan promosi yang dikeluarkan oleh perusahaan telekomunikasi disebabkan karena perusahaan sedang mengalami penurunan nilai.