Seberapa Kuatkah Merek Tertanam di Kepala Anda?

Saat ini kemanapun kita melangkah, dan dimanapun kita berada selalu melekat merek-merek komersial yang ternama. Kita mau pergi, kita tinggal mengendarai mobil Toyota kebanggaan kita, sambil menggunakan baju Nevada, celana levis, sepatu Kicker, jam tangan Casio. Sejenak kita mampir di tempat peristirahatan ada banyak pilihan mulai dari starbuck, J-Co, McD, dll. Jikalau kita mampir ke mall dan ingin berbelanja pasti di kepala kita sudah tercatat merek-merek ternama yan hendak kita pilih. Artinya merek sudah sebegitu kuatnya mempengaruhi akal pikiran kita.

Sangkin kuatnya merek itu menyebabkan di beberapa daerah atau bagi sebagian kalangan sebuah merek malahan bisa menggantikan sebutan produk tersebut. Misalkan seperti di Riau selalu menyebut Honda untuk segala jenis sepeda motor, Di Sukabumi istilah Daihatsu menggantikan sebutan angkot, pepsodent sebutan pasta gigi, indomie sebutan mie instant, Telkomsel sebutan kartu seluler, dll.

Itulah mengapa perusahaan rela menggelontorkan uang yang sebanyak-banyaknya melalui biaya iklan dan promosi hanya untuk mencapai tujuan untuk menginjeksi merek dagangnya ke dalam kepala setiap pelanggannya. Sebagian pelanggan memang tak terpengaruh, namun kebanyakan dari mereka menjadi tergila-gila terhadap sebuah merek. Lihat saja misalnya seorang ibu yang dari ujung rambutnya sampai ke telapak kakinya terbalut merek Versace, atau Guess. Atau lihat saja sebagian orang yang menjadi kolektor baju hard rock café dari seluruh penjuru dunia. Bahkan yang sedikit nyeleneh sebagian anak muda bergaya sedikit porno dengan menunjukkan merek Calvin Klein celana dalam mereka. Itu semua mereka lakukan sebagai wujud loyalitas mereka terhadap suatu merek.

Zaman memang edan, namun inilah realita bisnis sekarang ini. Seseorang membeli suatu produk bukan sekedar karena kualitas produk itu saja, tetapi juga karena merek yang terpampang jelas dalam produk tersebut. Apakah ini pertanda bahwa setiap kita berhasil dibodoh-bodohi oleh perusahaan penghasil merek produk tersebut? Jawabannya bisa iya, dan bisa tidak, tergantung seberapa objektif Anda menentukan pilihan Anda. Suatu merek memang menunjukkan kelas dan kualitas, bahkan tak jarang dua produk yang sama memiliki harga yang berbeda bahkan sampai sepuluh kali lipat hanya karena perbedaan strata produk tersebut. Namun tak selamanya perbedaaan itu benar-benar nyata dalam kehidupan kita. Lihat saja apakah kita langsung turun kelas jika tiba-tiba kita menggunakan sepatu merek bata? Belum tentu juga kan? Namun seorang Direktur Perusahaan Multinasional akan dianggap direktur kacangan jika tidak mengendarai mobil mewah bermerek BMW, Mercedes Benz, atau Jaguar.

Kenyataan ini seharusnya membuat kita sadar bahwa merek bukanlah segala-galanya, namun merek penting menjadi referensi dalam menentukan pilihan. Jika Anda rela melakukan apa saja demi sebuah Merek, itu artinya Anda merupakan orang yang sudah tertanam virus merek itu.

Advertisement

About akuntansibisnis
Me

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: