Bias yang Tanpa Disadari Terjadi dalam Pelaporan Keungan dan Audit

auditOleh:
Agustriana Putra, SE
Bellatrix Kahimpong, SE
Harry Andrian Simbolon, SE., M.Ak., QIA
 

Psikologi membedakan antara pertimbangan dengan keputusan. Pertimbangan (Judgment) adalah sebuah proses mengevalusi fakta dan keadaan, dan memformulasikannya dalam pendapat apakah itu wajar, hanya, akurat, material, atau cukup. Lebih lanjut lagi pertimbangan adalah dasar dalam membuat keputusan. Sedangkan Keputusan (Decision) adalah aksi yang secara khusus diambil atau pilihan yang dibuat oleh individu atau kelompok.

Latar Belakang Bias yang Tanpa Disadari (unconscious bias)

Dalam akuntansi dan Auditing, keputusan yang dibuat oleh auditor dan klien membutuhkan pertimbangan professional sebagai masukan. Hal itu mengikuti bahwa laporan keuangan yang tidak akurat atau tidak dipercaya dan/atau laporan audit akan dihasilkan dari keputusan yang disengaja tidak konsisten dengan judgment (sebagai contoh mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian dimana auditor mengetahui bahwa dalam laporan keungan terdapat salah saji material).

Bazerman et al. (1997) mengakui bahwa salah saji laporan keungan dan kegagalan audit kadang-kadang melekat pada keputusan bias sang auditor dan manajer – kesadaran, upaya yang disengaja untuk menyesatkan pengguna laporan keuangan. Bazerman et al. (1997) menggambarkan konsep keputusan bias sebagai salah satu yang melekat dengan sadar secara alami. Sebaliknya mereka menggambarkan pertimbangan bias sebagai pelaksanaan level dibawah sadar.

Pertimbangan bias dihasilkan dalam kapasitas pemerosesan informasi yang terbatas yang dimiliki oleh manusia. Ketika menghadapi masalah yang membutuhkan kesimpulan dan perhitungan yang rumit, manusia cenderung mengandalkan heuristic, atau aturan praktis untuk mendukung pertimbangan mereka.

Pertimbangan dan keputusan juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Tiga faktor lingkungan yang relevan dengan pelaporan keuangan dan auditing adalah sangat penting karena mereka menyediakan gerbang untuk bias masuk kedalam pertimbangan dan keputusan. Ketiganya adalah fleksibilitas prinsip akuntansi, insentif keuangan dan tekanan, dan akses yang tidak berimbang kepada auditor.

Fleksibilitas Prinsip Akuntansi

Prinsip Akuntansi Berterima Umum (GAAP) mengijinkan dan meminta akuntan untuk melatih pertimbangan dalam mengakui dan mengukur dampak dari beragam macam transaksi dan peristiwa. Contohnya adalah dalam menentukan aset pajak tangguhan yang harus di-offset dengan        cadangan penilaian, estimasi kewajiban/cadangan garansi akun tak tertagih, perhitungan penurunan nilai aset, estimasi dan pengungkapan kewajiban kontijen, estimasi beban restrukturisasi, dan estimasi aset dan kewajiban pensiun. Estimasi atas hal-hal diatas bisa saja sangat bersifat subjektif, karena estimasi diatas membutuhkan interpretasi fakta dan keadaan disekitar aset dan liabilitas, dan terkadang memerlukan asumsi tentang hasil kejadian masa yang akan datang.

Insentif dan Tekanan Eksternal

Insentif pendanaan dari pihak luar atau tekanan dapat membiaskan pertimbangan dan keputusan terkait dengan tanggungjawab akuntansi dan auditing. Contohnya, untuk memenuhi harapan analis, mencapai target keuangan yang berdampak pada bonus, mempengaruhi nilai opsi saham atau harga saham, manajer atau dewan direksi akan berusahan untuk mengelola laba dengan melakukan kecurangan.

Akses terhadap Auditor yang tidak Berimbang

Sejak tahap perencanaan sampai pada pelaksanaan audit, auditor secara intensif terlibat aktif dan bekerjasama dengan manajer (memperoleh dokumen, melakukan wawancara, mendikusikan kebijakan akuntansi dan estimasi, dll). Manajemen memiliki akses kepada auditor dan kesempatan emas untuk mempengaruhi pertimbangan dan keputusan mereka. Sebaliknya, pengguna laporan keluangan lainnya tidak memiliki akses yang sama seperti yang dimiliki manajer tersebut, dan juga tidak memberikan kesempatan yang sama dalam mempengaruhi pertimbangan dan keputusan auditor.

Sumber:

Boylan. J. Scott. A Classroom Exercise on Unconscious Bias in Financial Reporting and Auditing, Issues in Accounting Education, Vol 23, No. 2. pp.229-245. 2008

Bazerman. at al. Opinion: The Impossibility of Auditor Independence. Sloan Management Review. Vol 38, No. 4. 1997

Advertisement

About akuntansibisnis
Me

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: