Inovasi Akuntansi Manajemen Kontemporer
February 17, 2017 Leave a comment
Oleh: Harry Andrian Simbolon, SE., MAk., QIA., AK., CA., CPA., CMA
Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks saat ini, kompetisi adalah suatu keniscayaan, tidak hanya menghadapi kompetisi internal tetapi juga global. Para pemilik perusahaan ingin perusahaannya maju dan mencapai posisi yang lebih tinggi di pasar dalam setiap aspek bisnis. Akibatnya tanggung jawab pimpinan perusahaan semakin berat. Disinilah akuntansi manajemen memainkan perannya membantu pimpinan demi keberhasilan organisasi, terutama untuk mengontrol biaya, melaporkan produktivitas dan penentuan harga. Karena kebutuhan ini, maka tak bisa dipungkiri pula bahwa akuntansi manajemen terus berubah mengikuti perubahan lingkungan bisnis itu sendiri.
Akuntansi manajemen dihasilkan dari praktik bisnis yang sangat panjang dimana manajer organisasi bisnis menggunakan informasi keuangan organisasi mereka dalam pengambilan keputusan yang memberikan keunggulan kompetitif bagi organisasi mereka. Sekitar 200 tahun yang lalu ketika revolusi industri terjadi, akuntansi manajemen berkembang dan memiliki peran penting di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia. Pada revolusi industri terjadi banyak peningkatan produksi, misalnya produk tekstil, sehingga kebutuhan akan informasi terkait penetuan, pengendalian dan perencanaan biaya juga meningkat. Kelahiran akuntansi manajemen bermula dari sebuah perusahaan kereta api yang hendak membuat jalur kereta api, yang dalam prosesnya melakukan perencanaan dan menentukan biaya. Andrew Carnegie menggunakan lembar biaya di akhir abad kesembilan belas ketika ia menentukan biaya produk baja. Dengan cara ini akuntansi manajemen mulai diperhitungkan di banyak organisasi. Pada awal abad kedua puluh kemajuan luar biasa dalam akuntansi manajemen terjadi ketika konsep Return on Investment (ROI) Du Pont diperkenalkan. Sejak saat itu akuntansi manajemen menjadi disiplin ilmu mandiri dan diperhitungkan, dan kemudian terus berubah mengikuti tren industri.
Ada sejumlah penelitian tentang inovasi akuntansi manajemen yang menganggap praktik akuntansi manajemen telah berubah sangat drastis. Menurut Kaplan, titik tolak perkembangan akuntansi manajemen terjadi pada tahun 1984. Dalam artikel yang diterbitkan pada tahun 1984, Kaplan menyimpulkan bahwa model akuntansi biaya tradisional sebelum 1984 tidak lagi memadai untuk organisasi dengan teknologi manufaktur modern dan lingkungan bisnis yang kompetitif. Menyusul setelah itu Activity Based Costing (ABC) dan Balanced Scored Card (BSC) dikembangkan dan dipublikasikan dalam artikelnya yang diterbitkan pada tahun 1994. Kaplan mendokumentasikan bagaimana ABC, Operating Control System (OCS) dan BSC dijabarkan dan disebarluaskan melalui publikasinya selama periode 1984-1994.
Sama halnya dengan Bjornenak dan Olson (1999), mereka mengikuti perkembangan literatur akuntansi manajemen untuk memahami perubahan dalam karakteristik model akuntansi manajemen. Mereka menemukan bahwa model akuntansi manajemen kontemporer telah mengalami perubahan yang signifikan yaitu dengan meningkatnya keterlibatan pengguna dan penggunaan informasi non keuangan dan eksternal.
Studi tentang faktor-faktor penentu inovasi akuntansi manajemen menemukan berbagai faktor organisasi, teknis dan ekonomi yang mempengaruhi difusi dan adopsi dari implementasinya. Faktor-faktor itu diantaranya persaingan global dan perubahan teknologi (Waweru, Hoque dan Uliana, 2004), kesenjangan kinerja (Lin dan Yu, 2002), struktur organisasi (Abernethy dan Bouwens, 1995; Cavaluzzo dan Ittner, 2004), pelatihan dan dukungan manajemen puncak (Cavaluzzo dan Ittner, 2004) dan pengaruh pemerintah (Lapsley dan Wright, 2004). Bertentangan dengan hal itu, Libby dan Waterhouse (1996) menemukan bahwa struktur organisasi, ukuran dan persaingan tidak memprediksi perubahan sistem akuntansi manajemen.
Berikut adalah beberapa inovasi akuntansi manajemen kontemporer yang merupakan pengembangan dari konsep sebelumnya maupun konsep yang baru dikembangkan:
Pada tataran yang lebih detail inovasi-inovasi akuntansi diatas dapat dikelompokkan sebagai berikut:
Costing practices
Fixed and variable costs
Overhead rates on the basis of plant and department
Learning curve
Cost of quality
Target costing
Activity based costing
Budgeting Practices
Planning purposes budgeting
Controlling cost budgeting
Strategic planning
Flexible budgeting
Activity based budgeting
Zero based budgeting
Beyond budgeting
Decision making Practices
Profitability analysis about the product
Break even analysis or cost volume profit analysis
Cash flows
Time value of money and payback period
Customer profitability analysis
Probability analysis
Non-financial decision making
Performance evaluation Practices
Financial measures
Non-financial measures that are related to the operation and innovation
Non-financial measures that are related to customers
Benchmark of performance evaluation
Non-financial measures about employees
Life cycle of the organization
Birth: Small firms, Dominated by owner manager, Informal structure
Growth: Medium firms, multiple shareholders, some formalization of structure
Maturity: Large firms, Formal, bureaucratic structure, Functional basis of organization
Revival: Very large firms, Divisional basis of organization, High differentiation
Decline: Market size firms, Formal, bureaucratic structure and slower growth
Di masa yang akan datang dipastikan akan terus bermunculan inovasi-inovasi yang lebih baru lagi mengikuti kebutuhan stakeholder atas informasi akuntansi manajemen. Dapat diprediksi bahwa di masa yang akan datang akuntansi manajemen akan menjadi disiplin ilmu dan profesi yang sangat berperan bagi perusahaan modern. Sejalan dengan itu para insan akuntansi manajemen harus selalu siap menghadapi setiap tantangan untuk selalu berubah mengikuti kebutuhan lingkungan bisnis.