Strategi Nasabah Korporasi Menyelamatkan Diri dari Kegagalan Jiwasraya:Lebih Baik Hilang Sebagian atau Hilang Semuanya?

Oleh: Pricillia Desy Tanadi

Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan menegaskan bahwa ketika pekerja telah memasuki usia pensiun, pekerja berhak mendapatkan sejumlah uang. Ketentuan ini digantikan oleh Undang-undang No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan peraturan turunannya, Peraturan Pemerintah No. 35 tahun 2021. Namun peraturan baru tersebut tidak merubah materialitas estimasi kewajiban yang harus dibayarkan oleh perusahaan. Untuk menghindari masalah arus kas pada saat kewajiban pensiun jatuh tempo, perusahaan dapat mengikuti program Dana Pensiun dengan menyetorkan sejumlah uang secara rutin setiap bulan dan baru bisa dicairkan di masa pensiun melalui Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK). DPLK didirikan oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa. Salah satunya ialah PT Asuransi Jiwasraya yang merupakan perusahaan asuransi jiwa milik BUMN yang sudah berdiri dari tahun 1878 dan memiliki citra baik. Banyak nasabah korporasi yang mempercayakan Jiwasraya untuk mengelola Dana Pensiunnya. Read more of this post

Menggungat Validitas Hasil Valuasi Bisnis

Oleh: Harry Andrian Simbolon, SE., M.Ak., M.H., Ak., QIA., CA., CPA., CMA., CIBA., ASEAN CPA

Winter is coming. Subjudul dari serial film Game of Thrones itu sangat layak menggambarkan kondisi ekosistem digital dunia saat ini. Bahkan saya menyebutnya bukan lagi winter tetapi frozen. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perusahaan startup digital yang bertumbangan bahkan perusahaan teknologi yang sudah cukup mapan sekalipun, seperti facebook, google dan microsoft, yang melakukan pengurangan karyawannya dalam jumlah besar. Kondisi ini semakin memperjelas ada sesuatu yang tidak beres dalam iklim digital saat ini. Read more of this post

Akuntansi Bisnis Digital

Oleh: Harry Andrian Simbolon, SE., M.Ak., M.H., QIA., Ak., CA., CPA., CMA, CIBA, ASEAN CPA

Dunia berubah dengan cepat, perusahaan yang tidak mampu mengikuti perubahan tersebut akan tergilas dengan sendirinya, tak terkecuali dalam hal adopsi digital. Bagi Perusahaan yang telah mengadopsi pendekatan digital dalam proses bisnisnya tentunya akan berdampak pula pada aspek akuntansi. Digitalisasi yang terus menerus bermetamorfosis membuat para akuntan harus semakin agile dalam memahami setiap transaksi yang ada. Kenyataannya transaksi yang mungkin awalnya sederhana menjadi abu-abu oleh skema bisnis yang kompleks. Katakanlah seperti cloud computing yang sebenarnya tidak ada asetnya bagaimanapun akan susah diakui sebagai aset takberwujud namun dalam perjanjiannya tertulis entitas diberikan kontrol akses, atau digital inventory yang perlu dipahami secara mendalam apakah memenuhi kriteria pengakuan sebagai persediaan atas hanya sebagai agent saja. Hal-hal seperti inilah yang akan kita bahas secara mendalam pada tulisan ini.

Read more of this post

Kompleksitas Standar Akuntansi Baru: Siapa Yang Diuntungkan?

Oleh: Harry Andrian Simbolon., SE., MAk., QIA., Ak., CA., CPA., CMA., CIBA., ASEAN CPA

Akuntan perusahaan sekarang ini pasti sedang luar biasa sibuk menerapkan standar akuntansi baru yang mulai berlaku di tahun 2020 ini, yaitu PSAK 71 Instrumen Keuangan, PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan, dan PSAK 73 Sewa. Pada tahap dengar pendapat publik sebelum standar-standar ini disahkan saja, diskursus yang terjadi sudah sangat dinamis, pro dan kontra datang silih berganti, bahkan beberapa asosisasi industri juga ikut turun tangan, sampai penundaan implementasipun terjadi. Ketika berlaku efektif inilah kegelisahan selama ini benar-benar dirasakan. Read more of this post

Motivasi di Balik Diversifikasi Bisnis

Oleh: Iwan Setiawan, SE, MBA, Ak, CA *)

Diversifikasi bisnis merupakan upaya perwujudan strategi pertumbuhan bisnis (growth strategy) dengan cara memperluas cakupan bisnis, baik dengan arah vertikal maupun horizontal. Diversifikasi vertikal merupakan perluasan bisnis dengan arah hulu ke hilir (atau sebaliknya) dalam sebuah rangkaian rantai pasok (supply chain) bisnis. Diversifikasi vertikal dilakukan dengan memperluas bisnis pada jenis bisnis yang memiliki keterkaitan tertentu (teknologi dan atau komersial) dalam rantai pasok bisnis semula. Oleh karena itu diversifikasi jenis ini sering dinamakan sebagai related diversification. Adapun diversifikasi horizontal merupakan perluasan bisnis pada wilayah bisnis yang tidak memiliki hubungan keterkaitan rantai pasok dengan bisnis yang semula digeluti perusahaan, sehingga dinamakan juga unrelated diversification. Read more of this post

Akuntansi Startup

Oleh: Harry A. Simbolon., SE., M.Ak., QIA., AK., CA., CPA., CMA., CIBA., ASEAN CPA

Sebelum memulai tulisan ini, pertama saya mengucapkan selamat kepada Anda, karena saya yakin yang membaca tulisan ini adalah para entrepreneur, yaitu para innovator yang telah berhasil mencurahkan gagasan menjadi sebuah bisnis nyata. Teruslah berkarya, Indonesia membutuhkan banyak orang seperti Anda. Read more of this post

Business Continuity Management Menghadapi COVID-19

Oleh: Harry Andrian Simbolon, SE, MAk, QIA, AK, CA, CPA, CMA, CIBA, ASEAN CPA

Covid-19Virus Corona (COVID-19) yang mewabah di seluruh belahan dunia berdampak langsung bagi keberlangsungan (going concern) perusahaan. Sebagian perusahaan menutup total operasi perusahaannya, sebagian yang lain memutar otak agar operasi tetap berjalan dengan cara lain. Kejadian ini meningkatkan kepedulian pengusaha atau manajemen perusahaan untuk menerapkan manajemen keberlangsungan bisnis (Business Continuity Management (BCM)).

Social distance yang menjadi kebijakan pemerintah setempat atau malah pilihan lock down yang diambil beberapa negara berdampak pada penutupan akses langsung tatap muka sebagaimana jam kerja seperti biasanya. Pengusaha atau manajemen perusahaan tidak mungkin merumahkan karyawan begitu saja, mereka akan mengambil pilihan-pilihan yang lebih rasional seperti bekerja dari rumah, membagi karyawan dalam beberapa kelompok, memfasilitasi akses cloud computing untuk komunikasi daring, dll. Inilah yang disebut dengan BCM. Read more of this post

Financial Planning and Analysis dan Tantangan Akuntan Perusahaan

evolution-of-finance-k12352-01Oleh: Harry Andrian Simbolon., SE., MAk., QIA., Ak., CA., CPA., CMA., CIBA

Banyak perubahan yang telah terjadi dalam profesi akuntan di Indonesia dalam satu dekade terakhir ini, terlebih bagi akuntan perusahaan yang rutin menghasilkan laporan keuangan setiap bulannya. Dampak terbesar yang dirasakan bukanlah karena perubahan standar akuntansi yang mengikuti standar internasional, tetapi justru digitalisasi yang tidak dapat dihindarkan lagi. Setidaknya ada dua tantangan besar yang dihadapi akuntan perusahaan saat ini: pertama, kesiapan menghadapi digitalisasi fungsi keuangan tersebut; dan kedua, disiplin ilmu lain yang semakin mendominasi. Read more of this post